Okebozz.Com | JSCgroupmedia ~ Sejarah adalah cermin bagi sebuah bangsa atau daerah untuk memahami perjalanan dan nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh para pendahulu.
Namun, sejarah tak akan pernah hidup jika tidak didokumentasikan dengan baik dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Dalam rangka itu, Seminar Buku Sejarah Perjuangan Pembentukan Kabupaten Belitung Timur (Beltim) yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Beltim, bertujuan untuk memperkuat pemahaman sejarah dan pentingnya pengelolaan arsip sebagai bagian dari identitas daerah.
Seminar yang dibuka oleh Bupati Kamarudin Muten ini, berlangsung beberapa waktu lalu di Auditorium Zahari MZ, dihadiri oleh unsur Forkopimda dan berbagai pihak terkait.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kamarudin Muten menegaskan pentingnya penyelamatan arsip sebagai memori kolektif bangsa dan dokumentasi perjalanan sejarah daerah.
“Seminar ini bukan hanya membahas buku sejarah, tetapi juga menjadi upaya kita bersama untuk meluruskan perjalanan panjang perjuangan masyarakat Beltim.
Arsip adalah identitas daerah, dan pengelolaannya harus dilakukan secara serius agar tidak hilang ditelan waktu,” ujar Kamarudin dengan penuh semangat.
Arsip sebagai Pilar Identitas Daerah
Pengelolaan arsip yang baik sangat penting untuk mencatat perjalanan sejarah sebuah daerah, apalagi bagi Kabupaten Belitung Timur yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangannya.
Tanpa dokumentasi yang baik, banyak peristiwa dan cerita penting yang dapat terlupakan, bahkan hilang begitu saja.
Menurut Kamarudin Muten, penyelamatan arsip bukan sekadar urusan administratif, melainkan bagian dari upaya mempertahankan identitas daerah yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya.
“Arsip tidak hanya berfungsi sebagai bukti sejarah, tetapi juga sebagai pijakan kita untuk merancang arah pembangunan daerah.
Tanpa arsip yang jelas dan akurat, kita akan kesulitan merumuskan kebijakan yang tepat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Bupati juga mengingatkan pentingnya digitalisasi arsip sebagai upaya untuk melestarikan dokumen sejarah yang rentan terhadap kerusakan seiring berjalannya waktu. “Pengelolaan arsip yang baik harus diimbangi dengan inovasi teknologi.
Pemanfaatan teknologi informasi dan digitalisasi arsip menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa dokumen sejarah bisa diakses dengan mudah, dirawat, dan dilestarikan sesuai standar nasional,” tegas Kamarudin.
Perlunya Kolaborasi dalam Pengelolaan Arsip
Pengelolaan arsip sejarah tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan komunitas.
Mudiarsono, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Beltim, menjelaskan bahwa seminar ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar dalam melindungi dan menyelamatkan arsip sejarah Kabupaten Beltim, khususnya terkait dengan proses pembentukan kabupaten ini.
“Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk validasi dan verifikasi arsip yang menjadi sumber utama dalam penulisan buku sejarah daerah.
Kami berharap melalui seminar ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian arsip sejarah semakin meningkat,” ungkap Mudiarsono.
Ia menambahkan, meski berbagai upaya telah dilakukan, masih banyak arsip yang memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan catatan sejarah Beltim.
“Penyelamatan arsip adalah tanggung jawab bersama, antara pemerintah dan masyarakat. Kita tidak hanya mewariskan informasi, tetapi juga nilai sejarah yang menjadi dasar pembangunan daerah,” kata Mudiarsono.
Penyelamatan Arsip, Warisan untuk Generasi Mendatang
Arsip sejarah bukan hanya milik pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi merupakan warisan bagi seluruh masyarakat yang harus dijaga dan diteruskan ke generasi mendatang.
Menurut para narasumber seminar, salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan arsip adalah keterbatasan sumber daya dan kurangnya kesadaran kolektif akan pentingnya dokumentasi sejarah.
Namun, dengan adanya seminar ini, diharapkan masyarakat lebih memahami betapa krusialnya untuk menjaga jejak sejarah agar tetap hidup dan tidak hilang ditelan zaman.
Seminar ini juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan dalam beberapa kategori, seperti Pengawasan Kearsipan Internal, Lomba Tertib Arsip Perangkat Daerah, dan Lomba Jurnal Kearsipan.
Penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan keteraturan pengelolaan arsip di berbagai instansi pemerintah di Beltim.
Seminar, Gerakan Kolektif untuk Mencatat Sejarah
Seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Plt. Asisten Ahli Bupati, para Kepala OPD, tokoh-tokoh perjuangan dalam pembentukan Kabupaten Beltim, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Diskusi yang berkembang dalam seminar ini menyoroti betapa pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan arsip daerah. Ke depan, diharapkan kegiatan ini menjadi gerakan kolektif yang melibatkan masyarakat luas untuk lebih aktif dalam proses pelestarian sejarah.
“Melalui seminar ini, kami ingin mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pengelolaan arsip yang lebih profesional dan berstandar.
Arsip adalah warisan yang harus dijaga dan dilestarikan, tidak hanya untuk kepentingan sejarah, tetapi juga sebagai pijakan untuk pembangunan daerah yang lebih baik di masa depan,” tutup Mudiarsono.
Menghargai Masa Lalu untuk Membangun Masa Depan
Seminar ini menjadi titik awal penting dalam perjalanan pengelolaan arsip sejarah Belitung Timur.
Dengan memanfaatkan teknologi digital dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan sejarah panjang Kabupaten Belitung Timur dapat terus hidup, dikenal oleh masyarakat, dan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih bijaksana ke depan.
Penyelamatan arsip bukan hanya tentang menjaga dokumen-dokumen lama, tetapi juga memastikan bahwa cerita perjuangan dan sejarah yang telah membentuk Belitung Timur tetap dikenang dan menjadi landasan untuk pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Dengan cara ini, kita akan memberikan warisan yang berharga bagi generasi mendatang, agar mereka bisa belajar dari perjalanan panjang yang telah dilalui oleh para pendahulu mereka. | Okebozz.Com | */Redaksi | *** |


1 Comment
oke