Oleh ; Zikril Sukardi SS | Staf Ahli Bupati Belitung Timur Bidang SDM & Kemasyarakatan 2024
KETIKA 1971 Ayah kami (yang Notabene Petinggi Menengah PN Timah) Wafat di usia 39 thn dengan meninggalkan seorang Istri usia 34 thn dan 10 anak, yang bungsu baru berusia 11 bulan, maka Kakak/Abangku yg semula bersekolah di sekolah favorite elite gedongan SD UPT Bel Lenggang Gantung harus hijrah pindah ke SD Muhammadiyah (SD MD) dan SD Nasional Gantung, karena kasta sosial keluarga yang kami yang sudah Yatim juga turun berhijrah dan jatuh, kami bukan lagi anak2 petinggi PN Timah.
Di 2 sekolah dasar swasta inilah kami adik beradik dibebaskan dari biaya sekolah dan diperlakukan dengan baik bahkan istimewa oleh kepala Sekolah, guru dan teman2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun kami dan rekan siswa yg dhuafa yatim dan miskin bersekolah tanpa alas kaki, pakaian yang kurang layak dan tas kantong plastik seadanya kami dilayani dan diperlakukan lingkungan sekolah dengan baik.
SD Nasional identik dengan sekolah anak2 warga etnik Tionghoa
yang disupport semacam yayasan perkumpulan gotong royong keluarga Tionghoa namun menerima semua siswa peserta didik dari semua etnik suku agama ras golongan dan strata sosial manapun tanpa diskriminatif.
Begitupun dengan SD Muhammadiyah yang dirintis dan disupport para warga Muhamnadiyah khususnya para karyawan PN Timah/ UPT Bel Lenggang dengan gotong royong dan potongan gaji Rp 50, – per karyawan/bulan mampu menyelenggarakan pendidikan swasta swadaya warga yg murah meriah hingga gratis bagi siswa kurang mampu.
Dua sekolah ini mampu melahirkan banyak generasi berkualitas terbaik di bebagai profesi dan kalangan di tingkat lokal hingga nasional hingga hari ini.
Hari ini, Meskipun eksistensi SD Nasional dan SD Muhammadiyah Gantung sudah lama bubar, tereliminasi perubahan zaman dan iklim nasional dan global, bagi keluarga kami, kita alumninya maupun bagi pencinta dunia pendidikan umumnya, maka ingatan memori catatan tulisan dan cerita sejarah dunia pendidikan lokal.
bahkan nasional di SD Nasional dan SD Muhammadiyah maupun SD PN atau SD UPT Bel Lenggang perlu dikisahkan kembali, diceritakan lagi dari generasi ke generasi ke dunia pendidikan, setidaknya sebagai motivasi, sebagai penggugah hati nurani yang peduli dunia pendidikan dan semangat diri bagi penulis dan semua orang, semua pihak, semua lembaga dan institusi yg masih meyakini Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan itu masih dianggap penting di negeri ini.
Syukur2 Mas Mendikbud dan Presidennya yang selalu Pro Antusiasme masa depan juga bisa Paham dan Sadar Sejarah masa lalu Dunia Pendidikan Nasional Nusantara di negeri ini.
Belitung Timur 17 Juli 2024
Pendongeng Sungai dan Pantai
#Melawan Lupa
#Membasmi Amnesia
#Kembalikan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Tanpa Syarat Bagi Warga Tidak Mampu..
#Merdekakan Sekolah
mantap