Close Menu
Okebozz.ComOkebozz.Com
    What's Hot

    Hiphop Bangka ; “Keep It Goin” Jadi Simbol Kebangkitan Komunitas Lokal

    Penyebab Kematian Zaidah ; Kejang Saat Berada di Sungai Air Arongan

    Tanam 1 Juta Pohon, Kapolda ; Untuk Kelestarian Lingkungan

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube Tumblr LinkedIn WhatsApp TikTok Telegram
    Okebozz.ComOkebozz.Com
    • Home
    • Headline

      Hiphop Bangka ; “Keep It Goin” Jadi Simbol Kebangkitan Komunitas Lokal

      November 5, 2025

      Penyebab Kematian Zaidah ; Kejang Saat Berada di Sungai Air Arongan

      October 28, 2025

      Tanam 1 Juta Pohon, Kapolda ; Untuk Kelestarian Lingkungan

      October 20, 2025

      Kelangkaan BBM di Beltim, Pemda & Pertamina Antisipatif

      October 17, 2025

      Letkol Pnb Zen M A.P., M.Han ; Bukan Karena Saya Tapi Peran Kita Semua

      October 13, 2025
    • NetNews
      • GlobalNews
      • LocalNews
      • NasionalNews
      • RegionalNews
    • EkoBis
      • Bisnis UMKM
      • Ekonomi Keuangan
      • Emiten Reksadana
      • Kilas Korporasi
    • PoliPar
      • BioParlemen
      • GeoPolitik
      • ParlemenNews
      • RakyatBicara
    • HealthFam
      • Fam Keluarga
      • Fashion Beauty
      • Fitness Gymnasium
      • Health Ibu Anak
    • Sports
      1. DaerahSports
      2. GlobalSports
      3. NasionalSports
      4. OlympicSports
      5. View All

      Son’s Soccer Academy in South Korea Denies Bullying Allegations Involving Coaches

      March 11, 2022

      KSTI Tahun 2025, Pertamina Unjuk Gigi

      August 10, 2025

      Victor Boniface, Justin Hubner ; Mesin Gol yang Paling Mengerikan!

      August 4, 2025

      Women`s World Boxing Championships: 4 Women Boxers Reached Finals

      March 11, 2022

      Rugby Sevens Set to Kick-Off Olympic Games Paris 2024 in Style

      March 11, 2022

      British Soccer Clubs Barred From Traveling to Germany, TCL is Disrupted

      July 18, 2024

      How to Watch Euro 2024 Qualifier Soccer From Anywhere FREE

      March 11, 2022

      Ricardo Ferreira Switches Soccer Allegiance to Canada

      March 11, 2022

      Kevin Durant Pulled from Game Due to Health & Safety Protocols

      March 11, 2022

      Netanyahu Menjustifikasi Rencana Perluasan Operasi Militer di Gaza

      August 11, 2025

      Ice skating to Return at William O. Smith Rec. Center in Olean

      March 11, 2022

      Netanyahu Menjustifikasi Rencana Perluasan Operasi Militer di Gaza

      August 11, 2025

      KSTI Tahun 2025, Pertamina Unjuk Gigi

      August 10, 2025

      Victor Boniface, Justin Hubner ; Mesin Gol yang Paling Mengerikan!

      August 4, 2025

      British Soccer Clubs Barred From Traveling to Germany, TCL is Disrupted

      July 18, 2024
    • IPTechno
      • IPTechno Gadget
      • IPTechno IT Komputer
      • IPTechno Mobil
      • IPTechno Modul
      • IPTechno Motor
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Subscribe
    Trending Topics:
    • GeoWisata
      • MyWisata
      • GeoParkNews
      • Destinasi
      • Outbond
    • ShowBiz
      • Celebs Aktor Aktris
      • Sinema TV Sinetron
    • TourismDay
      • EventsTourism
      • HolidaysTourism
    • KuLiner
      • Tradisional Food
      • Nasional Food
      • Internasional Food
    • TNI-Polri
      • Ksatrian TNI
      • Presisi Polri
    Okebozz.ComOkebozz.Com
    • Home
    • PoliPar
    • IPTechno
    • Sports
    • Buy Now
    Home » Keturunan Jawa yang Mangan dan Ngumpul di Tanjungpinang
    EkoBis Emiten Reksadana Headline

    Keturunan Jawa yang Mangan dan Ngumpul di Tanjungpinang

    OkebozzComBy OkebozzComJuly 22, 20251 Comment6 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link Telegram LinkedIn Tumblr Email
    Foto ; intisari
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Okebozz.Com | JSCgroupmedia ~ Dua gadis kecil sedang asyik bercanda di tepian teras sebuah kampung yang disebut warganya sebagai sebagai Yudowinangun. Hujan yang turun sejak siang membuat langkah-langkah mungil mereka terasa pendek. Sambil duduk, mereka terus bercerita, dalam bahasa Indonesia yang berlogat Melayu.

    Sepintas, mereka tampak seperti anak-anak kampung setempat. Namun sebenarnya, leluhur mereka berasal dari Jawa. Sehari-hari, di rumah mereka berbicara dalam bahasa Indonesia dengan logat Melayu. Tanah Jawa hanya mereka kenal lewat cerita-cerita sekilas dari sang ayah atau mungkin kakeknya, saat mereka habiskan malam sambil menonton televisi.

    Keturunan suku Jawa dikenal sebagai salah satu pendatang yang membentuk sebuah komunitas besar di Tanjungpinang, di samping komunitas Cina, komunitas Bugis, serta orang-orang Melayu sendiri – pada 2010 angkanya mencapai 27,9 persen. Diduga mereka datang dalam beberapa gelombang, seiring perubahan situasi politik di Nusantara, mulai zaman Belanda, Jepang, hingga Kemerdekaan.

    Orang mengenal Kampung Yudowinangun sebagai basis konsentrasi warga Jawa. Tetapi waktu bergerak dengan cepat. Penduduk kampung itu semakin bertambah banyak. Warga dari etnis lain juga mulai membangun rumah di kampung tersebut. Menurut cerita, Kampung Yudowinangun yang sekarang, luasnya hampir setengah Kota Tanjungpinang.

    Membawa bedinde

    Ada beberapa pendapat tentang teori kedatangan orang Jawa di tanah Melayu ini. Ada yang menyatakan, kedatangannya di masa penjajahan Belanda, ada yang di masa penjajahan Jepang, atau di masa Kemerdekaan. Masing-masing pendapat punya alasan kuat, mengingat perjalanan sejarah yang berbeda satu sama lain. Bahkan masing-masing arus kedatangan tersebut mempunyai ciri yang unik serta karakteristiknya sendiri.

    Mereka yang berpendapat bahwa kedatangan orang Jawa ada di masa penjajahan Belanda, menyatakan peristiwa itu terjadi ketika Kesultanan Melayu Johor Riau Lingga kalah bertempur melawan Belanda yang ditandai dengan gugurnya pejuang Raja Haji Fisabilillah Marhum Teluk Ketapang.

    See also  Digital Economy to See Exponential Growth to USD 800 bn by 2030
    Powered by Inline Related Posts

    Belanda yang berkuasa segera membuka pos-pos dagang yang didirikan mulai dari Batavia hingga ke Pantai Timur pulau Sumatra, hingga Semenanjung pantai sebelah Barat Melayu khususnya di Bandar Malaka. Khusus di Kepulauan Riau, pos dagang didirikan di Penghujan dan Penuba, dengan maksud untuk meminimalkan gerakan pihak Kesultanan Melayu Johor Riau Lingga.

    Keadaan ini terjadi di hampir semua wilayah Nusantara yang terdapat pusat-pusat kekuasaan. Seperti di kerajaan Siak Sri Indrapura, atau di wilayah-wilayah yang kaya timah seperti Pulau Singkep, Karimun (Kundur) yang menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Melayu Riau Lingga, dan di Muntok serta Belinyu yang menjadi daerah kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam.

    Pihak Belanda menempatkan personelnya di pos-pos tersebut yang terdiri atas beberapa orang Marsose, Ambtenaar, dan dibantu Opas.Faktor kepentingan pihak Belanda di daerah itu mempengaruhi jumlah personil. Semakin besar jumlah personilnya, menandakan semakin besar kepentingannya.

    Orang-orang kulit putih tentu ada di setiap pos, di samping personel dari etnis Jawa yang biasanya dibawa dari Batavia serta etnis lain seperti Manado atau Ambon. Jika diperkirakan tugas mereka akan lama, biasanya mereka akan membawa serta keluarga.

    Marsose atau Ambtenaar biasanya juga membawa serta pembantu rumah tangga, disebut bedinde, yang berasal dari etnis Jawa. Alasan mereka biasanya karena sudah memiliki ikatan batin yang kuat dengan bedinde karena sudah mengabdi sejak masa sebelumnya. Selain itu dalam perspektif mereka, orang Jawa mempunyai tingkat kesetiaan, ketelatenan dan ketekunan yang tinggi.

    Secara alamiah orang-orang Jawa di daerah perantauan akan mencari kerabat, rekan, hubungan dengan pihak lain yang mempunyai adat kebiasaan, perilaku, bahasa, kesamaan-kesamaan lain.

    See also  AMD Mobile Reboot: New Ryzen AI 300-Series Laptop Chips Are Beasts
    Powered by Inline Related Posts

    Komunitas ini menjadi tempat berkeluh kesah, saling bercerita tentang kampung halaman, serta mendapatkan “rasa aman”. Selanjutnya pertemuan akan berlanjut dengan pernikahan antar-sesama mereka, serta membentuk sebuah komunitas dengan corak yang sama.

    Singgah di daerah kekuasaan Jepang

    Pendapat lain menyatakan, pemerintahan militer Jepang yang membawa orang-orang Jawa ketika akan dipekerjakan sebagai romusha. Umumnya mereka berasal dari Jawa Tengah seperti Banyumas, Purworejo, Pacitan, Kutoarjo, Tegal, Wonosari dan Kulon Progo. Jepang merekrut mereka sebagai tenaga kerja dengan berbagai alasan seperti kerik desa, guna membantu perjuangan Jepang yang mengaku saudara tua, cahaya Asia dan penerang, serta pembimbingAsia.

    Rombongan romusha dikumpulkan dan diberangkatkan dari beberapa pelabuhan seperti dari Semarang, Cirebon atau Batavia, dengan tujuan antara lain ke Burma. Perjalanan panjang itu tak jarang memakan korban. Selama perjalanan, rombongan romusha selalu menyinggahi daerah-daerah kekuasaan Jepang seperti Pulau Bintan Tanjungpinang, Tanjung Uban, dan daerah Indragiri Sungai di Sungai Guntung dan Siak Sri Indrapura.

    Kini di tempat-tempat persinggahan tersebut juga banyak terdapat komunitas orang-orang Jawa. Masih tersisa penggunaan bahasa Jawa dalam pergaulan sehari-hari, walau sudah bercampur baur dengan bahasa Melayu dan bahasa daerah lain. Tak jarang mereka yang menyatu ini selalu memelihara tradisi dari tanah leluhur, sehingga muncul bentuk-bentuk kesenian seperti keroncong, mocopatan, ketoprak, klenengan dan wayangan.

    Pada hari besar seperti 17 Agustus atau saat pernikahan warga, kesenian itu akan dipentaskan dengan peralatan yang seadanya. Jangan kaget, kalau pada saat-saat tertentu pula, terdengar musik klenengan khas Jawa yang berkumandang di sudut-sudut rumah di Kampung Jawa.

    Kerja keras dan tahan banting

    See also  Kelompok Tani Desa Bentaian Jaya & Kapolres Panen Jagung Bersama
    Powered by Inline Related Posts

    Periode berikutnya adalah ketika Tanjungpinang memasuki masa kemerdekaan dan berstatus daerah Residen yang membawahi beberapa daerah administratif.

    Kala itu Tanjungpinang mengalami masa keemasan yang disebut masa dollar. Pada kurun waktu tahun 1950-an hingga 1963 menjelang Konfrontasi Malaysia, dolar Singapura menjadi nilai tukar yang diakui di Kepulauan Riau, di samping Rupiah dan Sen. Kala itu gaji seorang Pegawai Negeri Sipil berkisar antara S$300 hingga S$350. Nilai kurs ini juga mengalami pasang surut. S$1 berharga Rp125 hingga Rp135, menjelang tahun 1963 menjadi S$1 = Rp1.000 padahal Rp1 = 100 sen serta Rp1 = 1000 ketip. Seseorang yang makan sampai kenyang hanya menghabiskan 35 sen saja. Harga sebuah sepeda motor hanya S$250.

    Maka, dapat dibayangkan betapa makmurnya mereka ketika itu. Maka berbondong-bondonglah orang-orang dari tanah Jawa mengadu peruntungan dengan motivasi mereka gemerlap dan gemerincingnya dolar Singapura. Biasanya mereka datang karena diajak teman sekampung yang sudah mengadu nasib terlebih dulu. Di perantauan orang-orang ini biasanya siap melakukan pekerjaan apa saja asalkan halal.

    Selain itu kedatangan etnis Jawa juga berasal Pegawai Negeri Sipil dan anggota ABRI yang ditugaskan di tempat ini. Gelombang kedatangan yang ketiga ini kebanyakan orang-orang yang berasal dari daerah Pacitan.

    Karena mereka pekerja keras dan tahan banting, maka banyak di antara mereka yang hidupnya berhasil dan di kemudian hari orang Jawa asal Pacitan ini mendominasi kehidupan sehari-hari di Tanjungpinang. Lalu muncullah nama-nama tempat yang bercorak Jawa, seperti kampung Yudowinangun, Kampung Wonorejo, Kampung Sidhomukti, Kampung Kerten dan Kampung Sidhodadi.

    Begitulah kisah para pendatang Jawa di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. | Okebozz.Com | IntiSari | *** |

    Post Views: 2,517
    Emiten Reksadana
    Follow on Google News Follow on Flipboard
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email Copy Link
    Previous ArticleAcara BKMT, Ass II Bupati Beltim Zikril ; Perkuat Moral & Kerukunan
    Next Article Kuliner | Pesona Pisang Panggang Khas Kota Bukittinggi
    OkebozzCom
    • Website

    Related Posts

    Hiphop Bangka ; “Keep It Goin” Jadi Simbol Kebangkitan Komunitas Lokal

    November 5, 2025

    Penyebab Kematian Zaidah ; Kejang Saat Berada di Sungai Air Arongan

    October 28, 2025

    Tanam 1 Juta Pohon, Kapolda ; Untuk Kelestarian Lingkungan

    October 20, 2025

    1 Comment

    1. OkebozzCom on July 22, 2025 2:24 pm

      oke

      Reply
    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Latest Posts

    Hiphop Bangka ; “Keep It Goin” Jadi Simbol Kebangkitan Komunitas Lokal

    Penyebab Kematian Zaidah ; Kejang Saat Berada di Sungai Air Arongan

    Tanam 1 Juta Pohon, Kapolda ; Untuk Kelestarian Lingkungan

    Kelangkaan BBM di Beltim, Pemda & Pertamina Antisipatif

    Latest Posts

    Growing Democratic Concerns Over Biden’s 2024 Re-Election Bid

    January 20, 2021

    Review: AI Tops World Economic Forum’s List of Top 10 Emerging Technologies of 2024

    January 15, 2021

    Coronavirus Latest: Japan’s Vaccination Rate Tops 75% As Cases Drop Drastically

    January 15, 2021

    Subscribe to News

    Get the latest sports news from NewsSite about world, sports and politics.

    Advertisement
    Demo
    Facebook X (Twitter) Pinterest Vimeo WhatsApp TikTok Instagram

    News

    • World
    • US Politics
    • EU Politics
    • Business
    • Opinions
    • Connections
    • Science

    Company

    • Information
    • Advertising
    • Classified Ads
    • Contact Info
    • Do Not Sell Data
    • GDPR Policy
    • Media Kits

    Services

    • Subscriptions
    • Customer Support
    • Bulk Packages
    • Newsletters
    • Sponsored News
    • Work With Us

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    © 2025 Okebozz.Com JSCgroupmedia. Designed by PT JALALOKA SERIBU CAKRAWALA. AllRightReserved CopyRight 0105.2025.0603.238.428
    • Privacy Policy
    • Terms
    • Accessibility

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.